Mengapa kebaikan itu diibaratkan berwarna putih sedangkan yang tidak baik berwarna hitam?
Kebaikan dan kejahatan jika diibaratkan sebagai kertas dan tinta, maka kebaikan itu kertas dan kejahatan itu tintanya. Sebuah kertas putih saat diberi titik hitam dengan tinta maka sesungguhnya yang akan terlihat hanyalah titik hitam.
Kebaikan itu tak pandang bulu, identik dengan keikhlasan dan tanpa pamrih. Kebaikan tak perlu dipamerkan hanya perlu dilakukan. Warna putih tak diperhatikan dan tak mencari perhatian namun tanpa disadari selalu ada disekitar kita. Sama halnya dengan kebaikan yang tanpa pamrih. Warna putihlah yang dengan sukarela menghapus tinta hitam pada diri kita tak peduli seepekat apa putih pasti menghapusnya, sama halnya dengan kebaikan yang tak pandang bulu.
Kejahatan juga tak pandang bulu, mencolok, dan mengharap balas. Warna hitam menjadi warna yang menodai sekelilingnya tak peduli bagaimana rupanya. Warna hitam sekecil apapun selalu menutupi warna putih dan selalu lebih terlihat.
Pagi kemarin guru saya berkata "Mari membuat koalisi kebaikan!" dan saya bertanya pada diri saya , apakah semudah itu? Bagaimana kita dengan mudah mengalahkan nafsu dan menghapus tinta hitam pada diri kita? Bagaimana kita dengan mudah memilih antara kesenangan dan kebaikan?
Mungkin memang tidak sulit dan memang mudah. Berpikir sebelum bertindak. Berpikir apa manfaat dan kerugiannya sebelum bertindak.
Minggu, 14 Juni 2009
Kebaikan vs Kejahatan
Diposting oleh Shara Marcheline di 04.28
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar