|
Sultan Mehmed II Sang Pembantai Dracula oleh: Orhan Basarab> Religius » Islam » Sejarah & Biografi Islam |
Sinopsis Buku:
Konon kabarnya Dracula hanya bisa dikalahkan dengan salib dan bawang putih. Dengan kedua benda tersebut Dracula --vampir yang selalu haus darah-- akan lari terbirit-birit. Semua ini hanya kebohongan belaka. Usaha Barat untuk menutup kebenaran yang sesungguhnya. Sejarah yang kini didominasi oleh Barat telah mengaburkan dan menyelewengkan sejarah Dracula. Sosok nyatanya yang kejam dan bengis diubah sedemikian rupa sehingga banyak yang tidak mengetahui siapa sebenarnya Dracula itu. Pengaburan dan penyelewengan itu juga terjadi pada kisah seputar siapa yang telah membunuh Dracula.
Tidak benar kalau Dracula dikalahkan oleh salib dan bawang putih. Ia telah dikalahkan dan dibunuh oleh tebasan pedang pasukan Mehmed II dalam pertempuran di Danau Snagov. Kepala Dracula kemudian dibawa ke Konstantinopel sebagai bukti bahwa Si Penyula itu telah terbunuh. Mehmed II sendiri yang kemudian memancangkan kepala Dracula di tengah alun-alun Constantinopel.
Sejarah sendiri hanya sekilas menuliskan sosok Mehmed II. Padahal, masa kelahiran dan sejarah hidupnya tak bisa dilepaskan dari Perang Salib. Diakui atau tidak, ia merupakan batu sandungan terbesar bagi Pasukan Salib setelah Saladin. la telah meluluhlantakkan pertahanan Bizantium dan merebut Konstantinopel. la telah membuka pintu masuk yang selama berabad-abad tertutup bagi Islam. Tak salah dan tak berlebihan kalau ia mendapatkan julukan Sang Penakluk (al Fatih). Namun sayang, sejarah hidupnya justru tertutupi oleh seseorang yang bengis dan tak berprikemanusiaan, Dracula. Kalau Dracula sudah menjadi legenda di seluruh dunia, Mehmed II justru dilupakan, bahkan oleh umat Islam sendiri.
Tidak benar kalau Dracula dikalahkan oleh salib dan bawang putih. Ia telah dikalahkan dan dibunuh oleh tebasan pedang pasukan Mehmed II dalam pertempuran di Danau Snagov. Kepala Dracula kemudian dibawa ke Konstantinopel sebagai bukti bahwa Si Penyula itu telah terbunuh. Mehmed II sendiri yang kemudian memancangkan kepala Dracula di tengah alun-alun Constantinopel.
Sejarah sendiri hanya sekilas menuliskan sosok Mehmed II. Padahal, masa kelahiran dan sejarah hidupnya tak bisa dilepaskan dari Perang Salib. Diakui atau tidak, ia merupakan batu sandungan terbesar bagi Pasukan Salib setelah Saladin. la telah meluluhlantakkan pertahanan Bizantium dan merebut Konstantinopel. la telah membuka pintu masuk yang selama berabad-abad tertutup bagi Islam. Tak salah dan tak berlebihan kalau ia mendapatkan julukan Sang Penakluk (al Fatih). Namun sayang, sejarah hidupnya justru tertutupi oleh seseorang yang bengis dan tak berprikemanusiaan, Dracula. Kalau Dracula sudah menjadi legenda di seluruh dunia, Mehmed II justru dilupakan, bahkan oleh umat Islam sendiri.
0 komentar:
Posting Komentar